Running Neon Text

Minggu, 30 Maret 2014

NAKULA pewayangan Mahabrahata


NAKULA



Nakula adalah seorang tokoh pewayangan Mahabharata. Nakula adalah putera Dewi Madri, kakak ipar Dewi Kunti. Ia memiliki saudara kembar bernama Sadewa dan dianggap putera Dewa Aswin yaitu Dewa tabib kembar.
Nakula memiliki paras yang sangat tampan dibanding saudaranya dan dianggap sebagai suami paling tampan di dunia. Namun Nakula memiliki sifat yang senang menyombongkan ketampanannya. Namun Nakula juga mempunyai watak yang jujur, setia, taat, belas kasih, tahu membalas guna dan dapat menyimpan rahasia.
Nakula tinggal di kesatrian Sawojajar, wilayah negara Amarta. Nakula mempunyai dua orang isteri yang bernama Dewi Sayati puteri Prabu Kridakirata, raja negara Awuawulangit dan DewiSrengganawati, puteri Resi Badawanganala.
Nakula memiliki kemampuan dalam memainkan senjata pedang, lembing dan juga panah.Menurut Mahabharata, si kembar Nakula dan Sadewa memiliki kemampuan istimewa dalam merawat kuda dan sapi.
Dalam bahasa Sansekerta kata “Nakula” merujuk kepada warna Ichneumon, sejenis tikus atau binatang pengerat dan dari Mesir Nakula berarti cerpelai atau tikus benggala. Nakula juga disebut nama lain yaitu Dewi Siwa.
Ketika para Pandawa harus menjalani masa penyamaran di Kerajaan Wirata, Nakula pernah menyamar sebagai perawat kuda dengan nama samaran "Grantika". Nakula turut serta dalam pertempuran akbar di Kurukshetra, dan memenangkan perang besar tersebut.

Nakula dalam pedalangan Jawa disebut pula dengan nama Pinten (nama tumbuh-tumbuhan yang daunnya dapat dipergunakan sebagai obat). Ia merupakan putra keempat Prabu Pandudewanata, raja negara Hastinapura dengan permaisuri Dewi Madri, putri Prabu Mandrapati dengan Dewi Tejawati, dari negara Mandaraka. Ia lahir kembar bersama adiknya, Sahadewa atau Sadewa. Nakula juga mempunyai tiga saudara satu ayah, putra Prabu Pandu dengan Dewi Kunti, dari negara Mandura bernama Puntadewa (Yudistira), Bima alias Werkudara dan Arjuna
Nakula adalah titisan Batara Aswin, dewa tabib. Ia mahir menunggang kuda dan pandai mempergunakan senjata panah dan lembing. Nakula tidak akan dapat lupa tentang segala hal yang diketahui karena ia mepunyai Aji Pranawajati pemberian Ditya Sapujagad, Senapati negara Mretani. Ia juga mempunyai cupu berisi Banyu Panguripan atau "Air kehidupan" pemberian Batara Indra.
Nakula mempunyai watak jujur, setia, taat, belas kasih, tahu membalas guna dan dapat menyimpan rahasia. Ia tinggal di kesatrian Sawojajar, wilayah negara Amarta. Nakula mempunyai dua orang istri, yaitu:
Dewi Sayati puteri Prabu Kridakirata, raja negara Awuawulangit, dan memperoleh dua orang putra masing-masing bernama Bambang Pramusinta dan Dewi Pramuwati.
Dewi Srengganawati, puteri Resi Badawanganala, kura-kura raksasa yang tinggal di sungai Wailu (menurut Purwacarita, Badawanangala dikenal sebagai raja negara Gisiksamodra alias Ekapratala) dan memperoleh seorang putri bernama Dewi Sritanjung. Dari perkawinan itu Nakula mendapat anugrah cupu pusaka berisi air kehidupan bernama Tirtamanik.
Setelah selesai perang Bharatayuddha, Nakula diangkat menjadi raja negara Mandaraka sesuai amanat Prabu Salya kakak ibunya, Dewi Madrim. Akhir riwayatnya diceritakan, Nakula mati moksa di gunung Himalaya bersama keempat saudaranya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar